Jurnal Pengertian strategi pembelajaran : Jurnal teori media Pembelajaran: ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN INKLUSIF

 

PENDIDIKAN INKLUSIF
Contoh proses belajar anak berkebutuhan khusus

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh..
Guru Bahasa Indonesia_teman-teman kali ini kita akan mempelajari tentang pendidikan inklusif atau pendidikan anak berkebutuhan khusus.
dalam memepelajari pendidikan inklusif dengan konsep memperhatikan peserta didik yang memiliki kekurangan dalam belajar yaitu tuna netra, tuna rungu atau disabilitas.

dwonload disini


JURNAL PEMBELAJARAN PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

PENDIDIKAN INKLUSIF

Disusun Oeh :

Nama : Ahmad Mu’tasimbillah, S.Pd

NIM : 2421363013

LPTK : Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

PENDIDIKAN PROFESI GURU TERTENTU TAHAP II

2024

1. PENGERTIAN PENDIDIKAN INKLUSIF

a. menurut permendikbud pendidikan inklusif adalah sebuah pendekatan untuk  membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latarbelkang  dan kondisi yang berbeda-beda, meliputi kondisi fisik, karakteristik, kepribadian, status, suku, budaya, dan lain sebagainya. 

b. Menurut UNESCO, pendidikan inklusif adalah pendekatan pendidikan yang diarahkanuntukmemastikan bahwa semua anak termasukmereka yang memiliki kebutuhan khusus,menerima pendidikan yang relevan, bermakana danbermutu di sekolah setempat. Mencakup pendekatan ramah anak, lingkungan belajar yang inklusif, serta perubahan dalam kebijakan dan praktik pendidikan

2. TUJUAN PENDIDIKAN INKLUSIF

a. Memeberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik,emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan  dan atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan  yang bermutu sesuai denagn kebutuhan dan kemampuannya.

b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragamnan dana tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.

3. PRINSIP PENDIDIKAN INKLUSIF

A. Kesetaraan dan aksesibilitas

Setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi. Ini mencakup menghapus semua hambatan fisik,sosial dan akademik yang dapat menghalangi akses kependidikan.

B. Penghargaan terhadap keberagaman

Mengakui dan menghargai perbedaaan individu, baik dalam hal kemampuan, latarbelakang dan kebutuhan khusus sebagai kekuatan yang memperkaya lingkungan belajar.

C. Partisipasi aktif

Mendorong dan mendukung partisipasipenuhsemua peserta didik dalam semua aspek kehidupan sekolah,termasuk kegiatan akademik, sosial dan ekstrakurikuler.

D. Pembelajaran Yang Berpusatpada Siswa 

Menyesuaikan kurikulum, metode pengajaran dan penilaian utnuk memenuhi kebutuhan akan kemampuan individual siswa dengan fokus pada potensi dan keunikan masing-masing.

E. Kolaborasi dan kemitraan

Membangun kerjasama yangerat antara sekolah, keluargadan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pendidikan.

F. Dukungan dan penyesuaian 

Menyediakan dukungan yang tepat dan penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan semua siswa dapat belajar dan berkembang secara optimal. Ini bisa mencakup layanan pendukung,alat bantu, dan strategi pengajaran yang sesuai.

G. Lingkungan belajar yangramah dan inklusif

Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah dan inklusif dimana semua siswa merasa diterima, dihargaidan didukung.

H. Keadilan dalam pendidikan

Memastikan bahwasemua keputusan dan kebajikan pendidikan bersifat adil dan inklusif, serta memberikan perlakuan yang setara bagi semua siswa.

I. pengembangan profesiponal

menigkatkan kapasitas dan kopetensi guru serta staf sekolah melalui pelatihandan pengembangan profesional yang berkelanjutan dalam mengelola kelas yang inklusif dan mendukung semua siswa.

J. Pemantauan dan evaluasi

Melakukan pemantauan dan evaluasi  berkelanjutan terhadap praktik pendidikan inklusif untuk memastikan efektivitasnya serta melakukan perbaikan yang diperlukan.

Adapun beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan pengelolaan kelas yang inklusif, sebagai berikut :

A. Faktor Mobilitas

Berkaitan dengan mobilitas, kelas harus aman untuk setiap anak tanpa terkecuali, selain aman, srana dan prasarana harus aksesibel( memberi kemudahan ) untuk melakukan mobilitas ( bergerak ), pengaturan kelas yang baik, antara lain sebagai berikut :

1. Peserta didik dengan hambatan penglihatan duduk dekat papan tulis.

2. Peserta didik dengan hambatan pendengaran duduk di baris depan agar mudah membaca bibir.

3. Peserta dididk dengan hambatan gerak duduk di baris pinggir dekat dengan pintu agar mudah keluar masuk kelas dan meletakkan tongkat atau kursi roda.

B. Faktor Intraksi Teman Kelas.

Guru harus merangsang dan mendorong teman lain untuk mendukung siswa yang berkebutuhan ksusus di kelas tersebut agaraktif berpartisipasi di kelas, bekerjasama dengan orang tuan untuk menciptakan kelas yang lebih hidup,  guru harus mengembangkan intraksi antarteman, diskusi dengan teman, siswa dan orang tua dan keluarga agar mereka membantu mengembangkan kelas yang dinamis.

Adapun menejmen kelas inklusif sebagai berikut:

a. Intruksi dan bantuan, menggunakan bantuan gambar, menjelaskan aturan berulang-ulang, bila diperlukan menggunakan helper, guru lain, shadow teacher.

b. Aktivitas dengan melihat respon anak dan waktu, sudah sesuaikah waktu yang diberikan dengan kebutuhan anak.

c. Media, misalnya dengan membuat pensil lebih besar untuk melindungi pensil dengan playdough.

d. Lingkungan, dengan merancang setting kelas yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Sistem dukungan pendidikan inklusif sebagai berikut :

1. Peran pemerintah

2. Peran masyarakat

3. Peran orang tua

4. Peran satuan pendidikan yaitu

- Kepala satuan pendidikan

- Guru pembimbing khusus dan umum

- Teman sejawat

4. REFLEKSI

1. Pemahan baru apa yang anda dapatkan setelah mempelajari konsep pendidikan inklusif?

a. Setelah mempelajari konsep pendidikan inklusif, pemahaman baru yang didapatkan adalah pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menerima semuya siswa tanpa memandang perbedaan mereka. Pendidikan inklusif menekankan kesetaraan  akses, penerimaan keberagaman,adaptasi kurikulum, kolaborasi antar pemangku kepentingan, penggunaan teknologi, pengembangan lingkungan yang mendukung dan metode penilaian  yang beragam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, setiap siswa merasa aman dan dihargai dan didukung  untuk

mencapai potensi penuh mereka.

b. Pendidikan inklusif mengajarkan saya tentang empati dan pentingnya memperlakukan setiap individu dengan hormat dan pengertian. Dengan mendukung pendidikan inklusif, kita berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih adil dan setara, dimana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dan berkembang.

2. Bagianmankah dari konsep pendidikan inklusif dan kaityannya dalam pembelajaran yang paling menantang?

Bagian paling menantang dari kosep pendidikan inklusif dalam pembelajaran adalah:

a. Adaptasi kurikulum : menyesuakan kurikulum untuk kebutuhan semua siswa.

b. Penerimaan keberagaman : membangun budaya sekolah yang menerima dan menghargai keberagaman.

c. Kolaborasi antar stakeholder: mengkoordinasikan kerjasama antara guru, orang tua, dan profesional lainnya.

d. Pengembangan lingkungan yang mendeukung : menciptakan  lingkungan fisik dan sosial yang inklusif.

e. Penilain yang beragam : mengembangkan  ragam penilaian yang sesuia dengan gaya belajar dan kemampuan siswa.

Mengatasi tantangan ini memerlukan komitmen semua pihak terutama pemerintah dan komunitas sekolah. 

3. Rancanganatau rencana aksi nyata terkaitpembelajaran yang inklusif berdasarkan konsep pendidikan inklusif:

1. mengidentifikasikan kebutuhan individual setiap siswa melalui asesmen yang komprehensip. Hal ini akan membantu guru merancang strategi pengajaran yang sesuai dan efektif.

2. Menciptakan lingkungan belajr yang ramah dan mendukung adalah esensial. Ini bisa dilakukan dengan mengatur ruang kelas sedemikian rupa sehingga aksesibilitas dan kenyamanan semua siswa terjamin. Seperti menyediakan alat bantu visual dan teknologi yang dapat membantu siswa dengan kesulitan belajar atau kebutuhan khusus.

3. Melibatkan orang tuan dan komunitas dalam proses pendidikan yang merupakan langkah penting. Kolaborasi antar sekolah, orang tua dan komunitas dapat memastikan bahwa kebutuhan siswa terpenuhi secara holistik dan berkelanjutan.

4. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru sangatpenting. Guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan  tentang pendidikan inklusif, termasuk strategi pengajaran yang berdiferensiasi dan cara mengelola kelas yang heterogen.

5. Evaluasi dan refleksi terhaadap praktik inklusif yang sudah dijalankan harus dilakukan secra berkala. Dimana dalam pelaksanannya harus dilakukan penyesuaian dan perbaikan agar strategi pembelajaran inklusif yang diterapkan selalu relevan  dan efektif. Sehingga, pembelajaran inklusif dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi semua siswa danmenciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan setara.

4. Hal-hal yang ingin sayapelajari lagi terkait dengan pendidikan inklusif dan kaitannya dengan pembelajaran 

1. Saya ingin memahami lebih lanjut tentang peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.

2. Saya ingin mempelajari strategidanmetode pengajaran yang dapat digunakan untuk mendukung siswa dengan beragam kebutuhan, ini bisa meliputi diferinsiasi intruksi, penggunaan teknologi bantuan dan penyesuaian materi  pembelajaran.

3. Saya ingin memahami kebijakan dan regulasi yang mendukung pendidikan inklusif,baik di tingkat lokal maupun nasional.

5. UMPAN BALIK

1. NAMA : 

JABATAN : Guru IPA

“setelah saya membacadan memahami pembelajaran inklusif ini, saya merasakan perlunya sarana dan prasarana dalam setiap media atau alat ajar khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus.”

2. NAMA : 

Jabatan : Guru IPS

“grur perlu melakukan observasi yang cermat terhadap semua siswa untuk memahami gaya belajar, kebutuhan dan minat serta kemampuan mereka.”

6. KESIMPULAN

Pendidikan inklusif adalah pendekatan yang memastikan semua anak termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, menerima pendidikan yang bermakna dan berkualitas. Konsep ini menekankan pentingnya keberagaman, partisipasi aktif dan kolaborasi antar sekolah, keluarga dan masyarakat.

Dalam pelaksanaannya terdapat berbagai tantangan dalam miskonsepsi, seperti anggapan bahwa peserta didik berkebutuhan khusus harus mengikkuti pembelajaran seperti teman-temannya atau bahkan mereka tidak bisa sukses setelah lulus sekolah. Mengatasi tantangan ini memerlukan dukungan dari semua pihak terkait,penyusuaian kurikulum dan penghapusan diskriminasi. 

Dengan demikian,pendidikan inklusif dapat terwujud,memberikan kesempatan yang setara dan bermutu bagi semua peserta didik. 



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url