JURNAL PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
JURNAL PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Mu’tasimbillah, S.Pd
No UKG : 201502756513
LPTK : Universitas Ahmad Dahlan
PENDIDIKAN PROFESI GURU TAHAP II 2024
1. REFLEKSI PENGALAMAN YANG BERMAKNA
a. Pact ( Peristiwa )
Guru Bahasa indonesia_saya mulai mempelajari materi mengenai pmbelajaran sosial dan emosional. Sesuai tahapan merdeka yang dilaksanakan, pembelajaran sosial dan emosional ini di mulai dengan dari diri, saya disuguhi materi dan video yang ada di PMM serta di berikan beberapa pertanyaan tentag pengalaman yang pernah saya alami yang berhubungan dengan tugas sebagai pendidik yang berkaitan dengan sosial emosional.
Bagaimana saya menghadapi krisis tersebut, bagaimana sasya bisa bangkit dari krisis tersbut, serta apa yang saya pelajari dari krisis tersebut. Kemudian saya disuguhi dengan eksplorasi konsep yang berisi materi-materi tentang kompetensi sosial emosional, pembelajarannya serta 9implementasinya di sekolah.
Selain itu juga diselingi dengan tugas-tugas yang berisi refleksi dari materi yang telah saya pelajari. Tujuan dari materi pembelajaran sosial emosional adalah memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri); menetapakan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri); merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial); dan membuat yang bertanggung jawab.
b. Feeling (perasaan)
setelah saya mempelajari materi pembelajaran sosial emosional dan saya sangat bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa berpengaruh terhadap eksistensi saya me3njalani profesi sebagai guru. Seorang guru terkadang sulit dalam mengontrol emosi negatif seperti marah, khawatir, dan lain-lain. Saya mendapatkan hal yang luar biasa terkait ilmu-ilmu baru yang memacusaya lebih bersemangat dalam mengimplementasikan semua yang saya dapatkan.
Forum diskusi selama diskusi kolaborasi membuat saya semakin paham mengenai penguasaan emosidari pembelajaran sosial dan emosional ini. Saya harap dengan mempelajari ini, saya akan mempu mengontrol tiap emosi dalam diri saya yang tentunya berdampak kepada orang lain serta memberikan contoh atau teladan kepada rekan sejawat.
c. Findings (pembelajaran)
melalui pembelajaran sosialdan emosional saya mendapatkan pelajaran bahwa sebagai guru haruslah memiliki kesadaran untuk mengenali emosi diri. Hal ini dirperlukan demi menjadikan sekolah yang ramah dan nyaman bagi peserta didik untuk bertumbuh tidak hanya cerdas, berkarakter, namun harus humanis. Selain mengenali emosi diri, saya juga dituntut untuk mampu mengelola emosi tersebut agar saya kembali ke keadaan semula yaitu dalam keadaan yang bahagia.
Dalam setiap materinya saya menemukan semua solusi yang ideal dalam menangani tantangan pembelajaran siswa, karena secara umumnya motivasi belajar tidak saja pudar atas rasa ingin tahunya atau ketidak tahuannya melainkan ‘mood’ emosi yang mampu menghadirkan suasana nyaman belajar. Guru sangat diharapkan mampu memiliki keterampilan seperti mengatur waktu mengendalikan impuls, dan mengelola konflik
Adapun kesimpulan dalam mempelajari pembelajaran sosial emosional anatara lain :
a) kesadaran diri (Self awarenes)
b) pengelolaan diri (self menagement)
c) kesadaran sosial (social awareness)
d) kemampuan berinteraksi sosial (relationship skills)
e) pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decisio-making).
Sehingga tujuan utama PSE itu sendiri adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
d. Penerapan (future)
pada akhirnya melalui pembelajaran ini saya memahami tentang sosial dan emosional haruslah menjadi motivasi pendidik untuk menjadikan sekolah yang nyaman untuk peserta didik belajar. Karena atas perkembangan dunia moderen,pengetahuan menjadi hal yang mudah didapatkan namun dukungan emosional dan kemanusiaan hanya seorang guru yang sebenarnya yang mampu memberikan. Setelah saya memahami seluruh konsep pembelajaran sosial dan emosional, menerapkan berbagai praktik baik, dan konsisten berkarya dengan penuh kesadaran.
Memulai pembelajaran dengan hal yang sederhana dan bermakna seperti bernafas dengan kesadaran penuh sebelum memulai pembelajaran dengan teknik STOP, kemudian juga mengintegrasikan kompetensi tesebut dalam pembelajaran saya seperti menerapkan komptensi kesadaran sosial dalam perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan, kemudian menerapkan keterampilan berrelasi pada saat melakukan refleksi ataupun memberikan umpan balik terhadap hasil kerja, maupun penjelasan guru dengan menggunakan kata-kata positif dan mudah dimengerti sehingga bermanfaat pada diri sendiri, peserta didik, dan komunitas.
2. UMPAN BALIK
a. Nama : Syahrurrahman, S.Pd
Jabatan : kepala sekolah
Setelah bapak membaca jurnal ini kesimpulan pembelajaran sosial emosional, bagaimana bapak memandang nilai dari pembelajaran sosial emosional tersebut?
“setelah saya membaca dan mempelajari jurnal ini, menurut saya pembelajaran ini sangat penting dan membuat pemahaman saya lebih baik dalam mengenal pembelajaran sosial dan emosional untuk kebaikan yang lebih besar. Ketika generasi muda menghadapi tantangan global, penting bagi saya setelah untuk memberikan mereka lebih dari sekedar alat kognitif, ide-ide sosial dan emosional juga diperkuat utuk membuat menjadi tempat yang lebih baik.
b. Nama : Tutik Irfani
Jabatan : guru biologi
Setelah ibu membaca jurnal pembelajaran sosial emosional ini, bagaimana pandangan ibu memahami pentingnya pembelajaran sosial emosional di sekolah, baik untuk peserta didik maupun untuk pendidik?
“ menurut saya sangat penting karena sebagai guru saya menjadi paham bahwa tidaklah cukup apabila murid hanya mengembangkan kemapuan akademiknya saja, murid juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosionalnya. Berbagai hasil penelitian meunjukkan bahwa kompetensi sosial dan emosional ini berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun kehidupan seseorang.
c. Nama : muhammad Alfiyansayh
Status : Siswa Kelas XI SMK Nusa dirgantara
“Setelah saya belajar di kelas dengan penjelasan serta peraktik yang dilaksanakan oleh pak guru tasim,saya merasa senang dan dapat bergaul dengan teman yang masih belum bisa menulis,dengan kita dibagi dalam berbagai kelompok kecil serta tidak memandang teman yang masih kurang, kita dapat berkomunikasi dengan baik dan kita diajari dengan pelan-pelan,sehinngga kitatidak risih dengan teman yang masih kurang bisa menulis, kita dilibatkan dalam mengajarinya.”